er

Minggu, 15 Desember 2013

BEM BSI PRODUKTIF BERSUARA “SELAMATKAN PENDIDIKAN INDONESIA”

Amburadulnya pelaksanaan Uji Kompetensi Guru (UKG) 2013 dan porak porandanya Ujian Nasional (UN) 2013 serta kalah di Mahkamah Konstitusi (MK) dalam kasus RSBI tampaknya  tidak menyurutkan langkah kami Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dari kampus Bina Sarana Informatika untuk memberikan Kritik dan Saran kepada Bapak Muhammad Nuh selaku Menteri Pendidikan agar segera membenahi atau menghapus sistem Ujian Nasional.
Meski banyak sudah menunjukkan tidak ada manfaatnya UN kecuali hanya proyek saja, namun Kemendikbud tetap saja bersikukuh melaksanakan UN dengan alasan untuk standarisasi tetapi tidak memiliki kemauan memenuhi 8 standar pendidikan sebagaimana diamanatkan dalam peraturan perundangan.
Hal ini tentu menjadi perhatian serius buat kami Mahasiswa, sebab kami tidak ingin adik-adik kami maupun generasi penerus kami menjadi  korban dari sistem UN yang sekarang. Kami juga menginginkan UN tidak lagi menjadi tolak ukur tetapi jadi tujuan.
“Pihak Kemendikbud dalam berbagai kesempatan selalu bilang sudah ada penelitian bahwa UN membuat siswa lebih rajin belajar, guru lebih rajin mengajar, dll. Ya memang, dari penelitian itu kita bisa lihat bahwa siswa dan guru jadi lebih giat mempersiapkan lulus UN. Yang namanya ujian ya pasti dipersiapkan. Makanya nilai UN makin lama makin tinggi. Tapi kenapa ya, kok diberbagai pemetaan global kita tetap setia menemani Ghana dibagian terbawah?”. “Itu kan sama aja pemerintah bilang, lihat nih anak-anak kita jadi semakin giat belajar menaiki kuda mati. Terus minta kita jadi kagum gitu?”, ujar Fahriza, Wakil Sekjen FSGI (Forum Serikat Guru Indonesia).

0 komentar:

Posting Komentar

 
- See more at: http://www.seoterpadu.com/2013/07/cara-membuat-kotak-komentar-keren-di_8.html#sthash.fNQwepi0.dpuf